Home » Home » Kemarau Menjepit, Petani Bawang Menjerit

MAKASSAR.TV, Kemarau yang cukup panjang melanda hampir seluruh wilayah di Sulawesi Selatan. Tak terkecuali Kabupaten Enrekang, Wilayah yang dikenal sebagai salah satu penghasil bawang dan sayuran terbesar di Sulsel ini tengah mengalami kekeringan.

Akibatnya banyak petani yang menjerit, Mereka harus merogoh kocek agar lahan pertaniannya tetap dialiri air, Para petani harus memompa air dari sungai menggunakan mesin diesel. Seperti yang dialami Ilham (36), salah satu warga Desa Saruran.

Ilham yang berprofesi sebagai petani bawang ini mengaku sangat sulit merawat tanamannya saat musim kemarau, Ia harus mengeluarkan biaya 220 ribu rupiah setiap harinya untuk membeli solar agar mesin pompa airnya tetap bekerja mengalirkan air sampai ke lahannya.

Selain biaya yang cukup menguras kantong, bahan bakarnya pun sangat terbatas. Harus antri berjam-jam agar dapat giliran. “Air susah, harus pakai mesin, mesin diesel solar. Satu hari 60 liter, baru solarnya langka lagi,” terangnya saat ditemui di lahan bawangnya, Para petani harus mengeluarkan modal puluhan juta rupiah, bahkan ratusan untuk mendapatkan hasil panen yang melimpah saat kemarau. Para petani berharap ada solusi yang diberikan pemerintah daerah, sehingga saat musim kemarau lahan petani tidak lagi kekeringan.

Add comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Advertisement


COPYRIGHT © 2017 - 2021. MAKASSAR.TV ~ REDAKSI | INFO IKLAN
NEW REFERENCE | DIGITAL MEDIA & NEWS VIDEO PORTAL