Makassar. Tv-Sulawesi, Dosen Dan Mahasiswa FKIP Unismuh Bagi Paket Sembako Ke Warga Terkena Musibah Angin Puting Beliung
Dosen Universitas Muhammadiyah Makassar (UMM), Muhammad Saeful berbagi paket sembako ke warga yang terkena bencana angin puting beliung.
Pembagian paket sembako yang digelar hasil kolaborasi dosen dan mahasiswa program studi pendidikan guru sekolah dasar fakultas keguruan dan ilmu pendidikan universitas muhammadiyah makassar berlangsung di Desa Manjalling Kecamatan Ujungloe, Kabupaten Bulukumba, Sabtu/23 Juli 2022.
“Alhamdulillah saya bersama adik-adik mahasiswa FKIP hari ini dapat berbagi sedikit rezeki ke warga Bulukumba yang terkena musibah angin puting beliung. Semoga bantuan ini dapat meringankan beban saudara-saudara kita”. Ujar Muhammad Saeful saat ditanya Wartawan Makassar.tv
Muhammad Saeful yang akrab disapa Dodil ini mengatakan kegiatan sosial di Desa Manjalling, Kecamatan Ujung Loe ini sebagai representasi kuliah kemanusiaan.
“Ini bagian dari materi kuliah kemanusian. Bagaimana membangun karakter dan kepekaan adik-adik mahasiswa terhadap lingkungan sekitar.
Karena pada esesnsinya ketika mereka mendapat capaian tertingginya (Sarjana), mereka harus kembali ke masyarakat sebagai pengabdi yang mengedukasi.
Olehnya itu demi mendorong kemajuan dan kecintaan kepada almamater, kami selalu ada untuk kemanusian,”Ujar Dodil
Sementara Dekan FKIP Unismuh Makassar, Erwin Akib sangat mengapresiasi dan mensupport kegiatan-kegiatan super positif yang bersentuhan langsung dengan masyarakat.
Bentuk kepedulian kepada masyarakat dan studi literasi, serta riset ilmiah memang tertuang secara jelas di dalam Tridharma Perguruan Tinggi. Yakni Pendidikan, Pengabdian dan Penelitian,” Ungkap Erwin Akip
Ia pun mengatakan, spirit kemanusiaan inilah yang menjadi tali pengikat bagi kami dalam berkolaborasi. Apapun yang kami lakukan, baik dalam bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat, didorong oleh keinginan memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi dunia kemanusiaan,” jelasnya.
Lanjut Erwin, etos tersebut dijiwai oleh ajaran pendiri Muhammadiyah, KH Ahmad Dahlan. “Saya pikir ada dua kata kunci etos yang harus dibangun di kampus-kampus Muhammadiyah, yakni keunggulan dan kepedulian,” tutup Erwin.
Kegiatan bantuan kemanusian ini juga dirangkaian dengan kegiatan “Studi Literasi,” yang diselenggarakan di Kawasan Adat Ammatoa Kajang dan Riset Ilmiah di Tanah Beru yang berlangsung di tempat pembuatan perahu pinisi. (rls)
Add comment