MAKASSAR.TV-SULAWESI, Pernyataan ketua DPD 1 Partai Golkar SulSel Taufan Pawe, yang menganggap Bupati Luwu Timur Budiman Hakim, tidak ada apa apanya, Mendapat reaksi keras Wahyuddin Alkadri.
Mantan komisioner KPU Lutim tiga periode yang juga sekertaris tim pemenangan Husler-Budiman saat perhelatan pilkada lalu, menilai pernyataan Taufan Pawe, sebagai bentuk kesombongan.
Saat di konfirmasi, Tom menjelaskan jika sikap pak Budiman ke PDIP adalah kesepakatan bersama antara Almarhum Muh Thorig Husler Budiman dan Pengurus PDIP SulSel. Karena ini kesepakatan maka komitmen ini harus tetap di jalankan oleh Budimam. Dan tidak boleh Taufan Pawe menganggap ini sebagai bentuk penghianatan terhadap Partai Golkar.
Justru Budiman yang akan dianggap tidak konsisten jika mengkhianati kesepakan tersebut, meski Partai Golkar bisa mengusung Paslon sendiri tampa berkoalisi. Tapi harus disadari oleh Taufan Pawe, bahwa kemenangan pasangan Husler Budiman di Pilkada Lutim adalah buah dari kerja keras dan kerja cerdas dari semua komponen.
Mulai dari Paslon, Tim Pemenangan, relawan dan seluruh partai politik. Dan kemenangan ini tidak boleh diklaim sepihak sebagai usaha murni Partai Golkar.
“Sebagai Mantan sekretatis Tim Pemenangan Husler Budiman, Saya tidak melihat andil besar dari Taufan Pawe dan pengurus Partai Golkat SulSel dalam usaha memenangkan pasangan Husler Budiman, bahkan Anggota DPR RI dan DPRD SulSel dari dapil 3 dan 11 tidak pernah kami temukan di lapangan membantu kerja-kerja pemenangan”. Tegas Tom
Komentar Taufan Pawe tentang budiman yang tidak ada apa-apanya adalah bentuk kesombongan, mestinya sebegai seorang pemimpin harus menjauhkan diri dari sikap sombong, karena sikap ini sangat tidak disukai oleh Allah SWT.
Apalagi kapasitas dan kecerdasan Budiman saat sosialisasi dan kampanye terutama saat live debat publik, dirasakan memberi pengaruh electoral yang sangat baik dan memberi dampak pada kemenangan pasangan husler budiman. Sambung Tom.
“Sebagai politisi yangg merasa senior dan matang, mestinya Taufan Pawe harus memahami kondisi ini dan mengajak budiman untuk bicara tentang masa depan partai golkar Lutim setelah di tinggal Almarhum Thorig Husler, termasuk mengkompromikan siapa yg bakal mengisi jabatan Ketua DPRD dan Ketua DPD Partai Golkar Lutim. Bahkan harusnya Partai Golkar harus memilih figur ketua Golkar dan Ketua DPRD Lutim yang memiliki kedekatan khusus dengan budiman. Agar figur yg dimaksud dapat setiap saat membangun sinergi dengan budiman yang dapat memberi keuntungan politik bagi Partai Golkar..Bukan malah mengajak teman-teman anggota Fraksi Golkar DPRD Lutim, termasuk ketua DPRD Lutim kelak, untuk berhadap hadapan dengan budiman dalam menjalankan pemerintahannya.
Karena kalau itu yang dilakukan Taufan Pawe, maka saya sangat yakin akan terjadi gelombang besar kader yang memilih keluar dari partai Golkar bahkan mungkin sebagian besarnya akan memilih bergabung dengan PDIP. dan kalau itu terjadi tentu akan menjadi malapetaka partai Golkar di Lutim. Pungkas Tom.
Peryataan Ketua DPD I Partai Golkar SulSel, Taufan Pawe, cukup mengejutkan ini dimuat salah salah satu media. Dan langsung mendapat reaksi keras mantan sekertaris tim pemenangan Husler-Budiman. (Husain Uchenk)
Add comment