MAKASSAR.TV-Untuk menempuh dunia Pendidikan, menjadi seorang Sarjana tidak harus single, berbeda dengan Astri perempuan berdarah Bulukumba ini baru saja menyelesaikan sarjananya STIKES Panrita Husada Bulukumba .
Dalam kehidupan sehari-hari Astri menjalani rutinitas sebagai tenaga honorer di RSUD Lanto Dg. Passewang Kab. Jeneponto ruang ICU.
Meski sebagai tenaga medis yang merupakan sebuah tanggung jawab moril yang diemban, tentunya Astri juga tidak melupakan tanggungjawabnya sebagai Ibu rumah tangga yang harus mengurus keluarga, baik suami tercinta maupun anak-anaknya.
Meski tidak terbilang mudah mengurus keluarga itu sama sekali tidak mengurungkan niat untuk melanjutkan jenjang pendidikan dari Diploma ke Strata satu.
Menurut Astri, Menjadi Ibu rumah tangga bukan alasan untuk tidak melanjutkan jenjang pendidikan. Sebagai Perempuan kita tidak boleh ketinggalan. Kamis 24 Oktober 2019.
“Dalam emansipasi wanita kita sama kedudukannya tidak ada pembatasan gender, Sebagai perempuan yang berpikir maju, tentu harus menyeleraskan. Karena ada sinkronisasi antara latar belakang pendidikan dengan metode atau strategi dalam mendidik anak” Jelas Astri
Menurut Astri keluarga memang penting, tapi jangan lupa karir.
“Pada dasarnya tidak ada yang mesti menjadi skala prioritas. Semua sama-sama penting, intinya kembalikan keinternal keluarga, minta restu dengan dengan Suami. Karena tanpa restu suami juga tidak akan berkah. Astri juga tidak lupa mengucapkan terima kasih” Jelasnya
Istri dari Indrawan Syam yang selama ini membanting tulang untuk menafkahi keluarga dan memberikan support untuk mencapai gelar sarjana meski diusia yang tak lagi muda ini, Astri Astuti, S.Kep lahir di Petana, 14 Mei 1988 merupakan isteri dari Indrawan Syam alias Wawan Jetto. Keduanya menikah pada tahun 2010 dan dikarunia 4 orang anak, tiga laki-laki dan satu perempuan. Alumni dari STIKES Panrita Husada Bulukumba tersebut.
Add comment