Home » Home » Setahun Kasus Khashoggi, Pers Desak Transparansi Sidang

MAKASSAR.tv – Rincian aksi pembunuhan Jamal Khashoggi yang mengerikan 2 Oktober 2018 sebenarnya sudah cukup terungkap, melalui penyelidikan intelijen Turki. Banyak indikasi menunjukkan keterlibatan Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MbS). Tapi di banyak negara dia dianggap sebagai tokoh modernisasi, dan tidak banyak pihak yang ingin bertikai dengan Arab Saudi, salah satu negara penghasil minyak terkaya.

Setelah mendapat sorotan media dan tekanan internasional, MbS akhirnya tampil di media hari Minggu (29/9) dan menyatakan, dia menerima “tanggung jawab penuh” atas pembunuhan keji Jamal Khashoggi, namun dia membantah “telah memerintahkan” pembunuhan itu. Arab Saudi sendiri secara resmi menyebut bahwa pembunuhan itu adalah “operasi jahat” yang dilakukan beberapa pejabat Saudi atas inisiatif mereka sendiri.

Sedangkan para penyelidik PBB yang juga memeriksa kasus itu langsung di Turki menyimpulkan, pembunuhan Jamal Khashoggi “direncanakan dan dilakukan oleh para pejabat negara Arab Saudi”. Investigasi oleh dinas rahasia AS, CIA, menyatakan bahwa ada satu tim yang terdiri dari 15 warga Saudi dengan status diplomatik, termasuk seorang ahli forensik yang membawa gergaji tulang, terbang ke Istanbul untuk mencegat Khashoggi dan membunuh Khashoggi, yang diketahui akan memasuki gedung konsulat untuk mengurus berkas yang dia perlukan.

International Press Institute (IPI) mendesak agar Arab Saudi persidangan kasus Jamal Khashoggi dilangsungkan transparan dan dalam pengawasan internasional. Desakan dilayangkan dalam surat yang dikirimkan kepada Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud.

“Seperti yang direkomendasikan oleh pelapor khusus PBB, pemerintah harus mendukung penyelidikan kriminal tambahan yang dipimpin PBB, serta melakukan persidangan ulang secara transparan dengan masukan, dukungan dan pengawasan internasional,” kata Direktur Eksekutif IPI, Barbara Trionfi, dilansir dari laman International Press Institute.

“Komunitas internasional telah kehilangan keyakinan pada sistem peradilan Arab Saudi. Satu-satunya cara untuk membalikkan ini adalah, pemerintah Anda harus segera mengambil langkah nyata dan konkret untuk menyeret semua orang yang bertanggung jawab atas pembunuhan ke jalur hukum,” imbuhnya.

Jaksa penuntut telah mendakwa 11 orang dalam kasus ini. Lima dari mereka terancam hukuman mati.

Kasus ini baru dibawa ke pengadilan pada Maret lalu, meski pembunuhan telah terjadi sejak 2018. Hingga saat ini, Saudi tidak merilis detail mengenai jalannya persidangan.

Sementara itu, sejumlah terduga pembunuh Jamal Khashoggi sempat bergurau sebelum mengakhiri nyawa jurnalis tersebut di Konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki, pada 2 Oktober 2018. Fakta ini terungkap dari rekaman rahasia yang didengar oleh investigator Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Helena Kennedy, seorang pengacara Inggris yang membantu penyelidikan PBB atas kematian Khashoggi, menyebutkan bahwa salah satu terduga pembunuh sempat terdengar menyebut wartawan The Washington Post itu sebagai “hewan kurban.” (at)

Add comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Advertisement


COPYRIGHT © 2017 - 2021. MAKASSAR.TV ~ REDAKSI | INFO IKLAN
NEW REFERENCE | DIGITAL MEDIA & NEWS VIDEO PORTAL