MAKASSAR.TV-SULAWESI, Owner Rumah Kecil, Haswadi Haruna alias Adi Doank, mengungkapkan dukungannya untuk pasangan calon nomor urut 3, Syamsu Rizal-Fadli Ananda. Pilihannya mantap kepada paket dengan akronim DILAN setelah melihat dan membandingkan rekam jejak hingga kapabilitas para kandidat di Pilwalkot Makassar 2020.
Adi berpendapat Makassar butuh wali kota dengan karakter kuat dan membumi. Publik menginginkan pemimpin yang mampu memberi teladan kebaikan. Semisal dalam pelayanan, wali kota harus benar-benar mampu mewujudkan pelayanan prima, bukan malah menuntut untuk dilayani.
Selama beberapa tahun terakhir, seniman sekaligus pecinta alam ini mengungkapkan Makassar mengalami krisis teladan. Tidak ada figur yang mampu tampil sebagai pemimpin untuk semua, pemimpin yang tidak munafik dan berlaku apa adanya. Nah, sosok pemimpin teladan itu dilihatnya ada dalam diri paslon DILAN.
“Selama ini, Makassar mengalami krisis teladan dan DILAN hadir memberikan harapan untuk perubahan positif, untuk Makassar yang lebih, baik, maju dan sejahtera. Kita bisa lihat kok, DILAN paling tulus, ingin mengabdi membangun kota kita tercinta ini,” kata Adi, Minggu (1/11/2020).
Menurut dia, meski tidak mudah menghadapi Pilwalkot Makassar 2020. khususnya melawan kandidat bermodal dan punya pengaruh, pihaknya optimistis DILAN mampu tampil sebagai pemenang. Musababnya, paslon ini didukung masyarakat banyak yang rindu dengan pimpinan sombere’ dan program merakyat.
“Kita tentu tidak mau dipimpin figur sombong dan punya kepentingan pemodal di baliknya. Olehnya itu, saatnya kita merapatkan barisan mendukung DILAN, kita tolak politik uang, bahkan kalau perlu laporkan agar ditindak oleh aparat berwenang,” ucap Adi.
Kata dia, politik uang hanya dinikmati sesaat dan selebihnya menyengsrakan rakyat. Lebih baik memilih kandidat yang punya karakter dan program bagus seperti DILAN. Ia yakin DILAN mampu merealisasikan seluruh programnya karena semuanya memang tidak muluk-muluk alias realistis.
“Program DILAN sangat membumi, sesuai mimpi dan harapan masyarakat. Dan, yang paling penting adalah program DILAN itu tidak mengawang-awang alias sulit diwujudkan, ya kan untuk apa program bagus kalau tidak bisa direalisasikan, itu namanya bohong,” tutup dia. (rls)
Add comment