MAKASSAR.TV-SULAWESI, Ketua Umum Badan Pekerja Sinode (BPS) Gereja Toraja Pdt. Musa Salusu menyorot pemberdayaan masyarakat di Toraja.
Hal Itu disampaikan Pdt Musa, saat disambangi Calon Bupati dan Wakil Bupati Tana Toraja Theofilus Allorerung-Zadrak Tombeg (Theo-Zadrak) di Kantor BPS Gereja Toraja, Rantepao, Sabtu, 3 Oktober 2020.
Dia mengaitkan dengan aneka rupa sayuran yang dulunya mudah didapatkan karena stok melimpah, kini umumnya didatangkan dari luar Toraja.
Dia teringat kacang yang ditanam di Toraja dipasarkan hingga ke Makassar.
“Bayangkan sayur bahkan rumput saja semua masuk dari luar. Tidak ada sama sekali diproduksi (ditanam) disini. Tanam, kacang tanah dikirim dari Toraja ke Makassar, sekarang semua datang dari luar,” ucapnya kepada Theo-Zadrak.
Melihat fenomena tersebut, kata Pdt. Musa sangat pentingnya program pemberdayaan masyarakat harus dtingkatkan, guna terciptanya ekonomi masyarakat yang tangguh.
“Pemberdayaan masyarakat itu minimal bisa menghidupi diri sendiri saja. Ini sudah saya komunikasikan ke semua Paslon,” tegasnya.
Perlu diketahui, di era Theofilus Allorerung yang menjabat Bupati Tana Toraja periode 2010-1015, program pemanfaatan lahan pekarangan melalui Dasa Wisma telah digalakkan.
Program penguatan ekonomi keluarga ini mengajak setiap rumah tangga untuk memanfaatkan pekarangan dengan menanam kebutuhan sehari hari seperti sayur mayur, cabai dan lain sebagainya.
Program ini berhasil menekan pengeluaran tiap rumah tangga senilai Rp 10 ribu setiap hari. Ironinya, program tersebut tak berlanjut seiring pergantian kepemimpinan.
“Masyarakat tak perlu lagi mengeluarkan uang untuk ke pasar belanja sayur, semua tersedia disamping rumah. Jangan ada penumpang gratis di rumah,” jelas Theo menjawab keresahan Pdt. Musa Salusu. (rls)
Add comment