MAKASSAR.TV – SULAWESI, Ditengah upaya pencegahan virus Covid-19 (Corona) yang menyebar beberapa wilayah di Indonesia termasuk Sulawesi Selatan, pemerintah Kabupaten Luwu Utara justru melakukan pembongkaran sejumlah kios di Pasar Bone-Bone, Selasa pagi, 31 Maret 2020.
Aksi tersebut kemudian mendapat berbagai komentar negatif dari masyarakat setelah sebuah akun Facebook Siti Sukemi memposting foto proses pembongkaran. Dalam foto tersebut terlihat puluhan warga berkerumun.
Tak hanya memposting foto, akun Siti Sukemi juga membubuhi postingannya dengan sebuah tulisan.
“Ada yang menghimbau di rumah saja tapi juga suruh bongkar pasar kalau ada yang kena Corona tanggung jawab ya,” tulis akun tersebut.
Postingan tersebut kemudian mendapat berbagai komentar dari netizen, salah satunya dari akun Andri Acca. Akun tersebut menganggap aksi tersebut adalah pembongkaran extream.
“Pintar-pintarlah jadi pemimpin,” tulis Andri Acca.
Tak hanya dari netizen, aksi tersebut juga mendapat sorotan dari tokoh Luwu Utara, Arsyad Kasmar. Menurut Arsyad apa yang dilakukan pemerintah kurang tepat. Apa lagi saat ini tengah marak penyebaran virus yang cukup berbahaya.
“Masyarakat kan dihimbau agar tetap di rumah. Tapi dengan adanya pembokaran pasar ini tentu akan menarik perhatian warga sekitar terlebih pemilik kios dan pasti warga akan berkerumun,” terang Arsyad saat dikonfirmasi.
Lanjut ia menyampaikan, pemerintah harusnya sedikit lebih bersabar melakukan eksekusi, paling tidak kata Arsyad setelah virus Corona ini selesai.
“Himbauan untuk sementara waktu di rumah kan bersifat nasional. Presiden dan gubernur saja mengeluarkan berbagai aturan bahkan mengalihkan dana APBN dan APBD untuk menangani penyebaran Corona, masa ia pembongkaran pasar tidak bisa ditunda,” ketusnya.
Add comment