MAKASSAR.TV-SULAWESI, Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Selatan melalui Cabang Dinas Kelautan Mamminasata bekerjasama dengan Komunitas Lestari Penyu Sangkarrang melakukan pelepasliaran 85 ekor tukik jenis penyu hijau hasil penetasan telur dalam sarang alami di Pulau Barrang Cadi, Kelurahan Barrang Cadi, Kecamatan Kepulauan Sangkarrang Kota Makassar Sulawesi Selatan.
Plt Kepala Dinas, Hardi Haris menjelaskan, pelepasliaran tukik sebagai upaya menjaga keberlanjutan sekaligus meningkatkan potensi wisata. Menurut dia, kegiatan wisata berbasis konservasi dapat menjadikan mata pencaharian alternatif bagi masyarakat.
“Saya berharap konservasi tidak hanya untuk perlindungan jenis saja, tetapi juga harus menambah nilai ekonomis bagi masyarakat sekitar sehingga tercapai keseimbangan antara konservasi dan kesejahteraan masyarakat,”
ujarnya.
Hardi mengatakan, dalam pelaksanaan wisata berbasis konservasi harus tetap memperhatikan objek konservasinya, dalam hal ini penyu, agar tidak mengubah perilaku dan sifat alamiahnya. Untuk diketahui, dari 6 jenis penyu yang ada di Indonesia, 5 diantaranya berada di Sulawesi yaitu penyu tempayan, penyu lekang, penyu belimbing, penyu hijau dan penyu sisik.
Kepala Cabang Dinas Kelautan Mamminasata, Suhartono mengatakan, masyarakat Pulau Barrang Cadi patut berbangga dan menjadikan tanggung jawab bersama dalam menjaga dan melestarikannya.
“Penyu merupakan biota laut yang dilindungi sehingga jika terjadi pelanggaran terhadap pemanfaatan jenis ikan yang dilindungi negara, dapat diancam pidana lama 1 tahun,” tandasnya.
Kegiatan Pelepasliaran dan Adopsi Tukik ini dirangkaikan dengan Kegiatan IUU Fishing bagi Masyarakat Pulau Barrang Cadi.
“Kegiatan Pelepasliaran dan Adopsi Tukik ini adalah kegiatan Non Anggaran maka dirangkaian dengan Kegiatan Sosialisasi sehingga ada Sinergitas Capaian yang Positif”, tambahnya. (rls)
Add comment