Makassar.Tv, Forum Sulsel Peduli (FSP) menggelar dialog publik, memperingati hari Sumpah Pemuda 28 Oktober dengan mengangkat tema, “Pemuda Tangguh Tanggap Bencana” .
Dialog yang menghadirkan sejumlah nara sumber dari instansi-intasntansi yang terkait dalam penangulangan bencana seperti BNPB, Basarnas, Instansi yang terkait dan Organisasi Masyarakat
diselenggarakan di Warkop Bundu, Jalan Tallasalapang , Makassar, Selasa 29 Oktober 2019.
Salah satu nara sumber Daeng ical sapaan akrabnya syamsul rizal mengatakan, bencana yang akan dihadapi selanjutnya ialah bencana biologis yang dimana bencana ini harus menjadi tanggung jawab kita semua’.
Namun saat membahas terkait bencana tektonik yang ia katakan, daeng ical yang juga ketua umum forum sulsel peduli tak memberikan solusi, ia hanya berpendapat bahwa penanganan bencana tersebut kembali menjadi tanggung jawab bersama, sesuai yang tertera di undang-undang.
Dalam dialog ini Kepala basarnas makassar mustari mengatakan, akan memberikan pelatihan tehadap tanggap bencana ke sejumlah masyarakat yang terorganisir sebagai bentuk penyelesaian menghadapi bencana tektonik yang terjadi.
Mustari selaku kepala Basarnas menambahkan bahwa setiap tahun Makasar ada beberapa tempat atau daerah yang selalu mengalami banjir mulai dari sekitaran Unhas,Antang bahkan di belakang Kodam,sementara di je’ne berang air sudah sampai tiga meter ketinggiannya.
Jadi di harapkan instansi kelompok kelompok bergerak disetiap bencana dan Basarnas terus bekerja sama dan siap siaga terus.
“Pada intinya Basarnas siaga selama 24jam akan memberikan bantuan pada masyarakat apa bila terkenah bencana.”ujarnya Mustari selaku kepala Basarnas.
Syamsibar atau salah satu perwakilan dari BPBD angkat bicara bahwa Makassar bukan banjir atau bencana banjir tapi genangan, karna sebenarnya kalau berbicara banjir solusinya adalah perbanyak resapan air karna kalau tidak ada, air nya akan mengamuk kemana mana buktinya seperti diarea Minasa upa setelah di cor malah airnya masuk di rumah.
“Kenapa harus ada komando dilapangan,supaya terkodinir,jadi itulah fungsi BPBD dan itu akan menjadi keterlibatan kita semua.”
Berbicara kordinasi ini gampang diucapkan tapi terkadang sulit dilaksanakan,kenapa karna kalau dibencana ada namanya bencana kontejensi melibatkan multi sektor,namun multi sektor ini adalah semuanya baik itu pemerintah,masyarakat dunia usaha,karna disitulah intinya Badan bencana.
Add comment